Posted by : Encus Susanti
Senin, 23 Mei 2016
ü Distribusi cairan tubuh didistribusikan dalam dua
kompartemen yang berbeda.
- Cairan Ekstrasal, tediri dari cairan interstisial (CIS) dan Cairan Intravaaskular. Cairan interstisial mengisi ruangan yang berada diantara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sebagian besar cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan tubuh interstisial.
Cairan intravascular terdiri dari
plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak berwarna, dan darah
mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5%
berat tubuh.
Cairan Tubuh |
- Cairan Intrasel adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang sama dengan cairan yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi subtansi subtansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar didalam cairan intrasel daripada dalam cairan ekstasel.
ü Komposisi Cairan tubuh, Cairan yang bersirkulasi diseluruh
tubuh didalam ruang cairan intrasel dan ekstrasel mengandung:
- Elektrolit: merupakan sebuah unsure atau senyawa yang jika melebur atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawta muatan listrik. Elektrolit yang memilki muatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negative adalah anion. Namun jumlah total anion dan kation didalam kompartement cairan harus sama.
- Mineral yang dicerna sebgai senyawa, biasanya dikenal dengan nama logam, non logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa, yang mana mineral tersebut menjadi bagian didalamnya. Mineral merupakan unsure semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam memertahankan proses fisiologis. Mineral juga bekerja sebagai katalis dan respon saraf, kontrasi otot, dan metabolisme zat gizi yang terdapat dalam makanan. Mineral juga mengatur keseimbangan elektrolit dan produksi hormone serta menguatkan struktur tulang. Contoh mineral zat besi dan zink.
- Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh sel yang berada didalam cairan tubuh adalah sel darah merah dan sel darah putih.
PERGERAKAN DAN PENGATURAN CAIRAN TUBUH
Pergerakan Cairan tubuh, Cairan tubuh tidak statis, Cairan
dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen kekompartemen lain untuk
memfasilitasi proses proses yang terjadi didalam tubuh, seperti oksigenasi
jaringan, respon terhadap penyakit, keseimbangan asam basa, dan respon terhadap
terapi obat. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis,
transportasi aktif, atau filtrasi. Perpindahan tersebut bergantung pada
permeabilitas membrane sel atau kemampuan membrane untuk ditembus cairan dan
elektrolit.
- DIFUSI: Suatu proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan, berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah, sehingga distribusi partikel didalam cairan menjadi merata atau partikel akan melewati membrane sel yang permeabe terhadap subtansi tersebut.
- OSMOSIS: Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solute tinggi. Kecepatan osmosis tergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik solute, dan perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan.
- FILTRASI : Suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang di hasilkan oleh suatu likuid di dalam sebuah ruangan.
- TRANSPOR AKTIF : Merupakan suatu mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain untuk melakukan aktivitas metabolic. memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energi untuk menggerakan berbagai materi guna menebus membrane sel.
Hal ini memungkinkan sel menerima molekul yang lebih besar
dari sel tersebut, selain itu sel dapat menerima atau memindahkan molekul dari
daerah berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Contoh transport aktif
adalah pompa natrium dan kalium.

Asupan cairan terutama diatur
melalui mekanisme rasa haus. Pusat pengendalian rasa haus barada di dalam hipotalamus
di otak. Stimulus fisiologis utama terhadap pusat rasa haus adalah peningkatan
konsentrasi plasma dan penurunan volume darah. Sel-sel reseptor yang disebut
osmoreseptor secara terus menerus memantau osmolalitas.
Apabila kehilangan cairan terlalu banyak, osmoresptor akan
mendeteksi kehilangan tersebut dan mengaktifkan pusat rasa haus. Akibatnya,
seseorang akan merasa haus kemudian mencari air. Factor lain yang mempengaruhi
pusat rasa haus adalah keringnya membrane mukosa faring dan mulut, angiotensin
II, kehilangan kalium, dan factor-faktor psikologis.
Haluaran Cairan. Cairan terutama di keluarkan melalui
ginjal dan saluran gastrointestinal. Pada orang dewasa, ginjal setiap menit
menerima sekitar 125 ml plasma untuk di saring dan memproduksi urine sekitar 60
ml dalam setiap jam atau totalnya sekitar 1,5 l dalam satu hari. Jumlah urine
yang di produksi ginjal dipengaruhi oleh hormone antidiuretik dan aldosteron.
Hormone-hormon ini mempengeruhi ekskresi air dan natrium serta distimulasi oeh
perubahan volume darah. Kehilangan air melalui kulit terutama diatur oleh
system saraf simpatis, yang mengaktifkan kelenjar keringat.
Hormon, hormone utama yang mempengaruhi
keseimbangn cairan dan elektrolit adalah ADH dan aldosteron keadaan kekurangan
air akan meningkatkan osmolalitas darah dan keadaan ini akan di respon oleh
kelenjar hipofisis dengan melepaskan ADH. ADH akan menurunkan produksi urine
dengan cara meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus ginjal.
PENGATURAN ELEKTROLIT
A. Kation
Kation utama, yakni natrium (Na+), kalium (K+), kalsium
(Ca2+), dan magnesium (Mg2+), terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.
1) Pengaturan Natrium
Natrium merupakan kation yang paling
banyak jumlahnya dalam cairan ekstrasel. Nilai laboratorium normal untu natrium
serum adalah 135-145 mEq/L.
2) Pengaturan Kalium
Kalium merupakan kation intrasel
utama yang mengatur eksitabilitas neuromuscular dan kontraksi otot. Nilai
laboratorium normal kalium serum adalah 3,5-5,3 mEq/L.
3) Pengaturan Kalsium
Terdapat banyak kalsium di dalam
tubuh. Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan struktur membrane sel,
konduksi jantung yang adekuat, koagulasi darah, pertumbuhan dan pembentukan
tulang, dan relaksasi otot. Berikut adalah bentuk-bentuk kalsium yang terdapat
di dalam cairan tubuh.
a) Terionisasi (4,5 mg/100 ml)
b) Tidak dapat berdifusi, yang
merupakan kalsium kompleks terhadap anion protein (5 mg/ 100 ml)
c) Garam kalsium, seperti kalsium
sitrat dan kalsium fosfat (1 mg/ 100 ml)
Nilai laboratorium normal kalsium
serum yang terionisasi dalam tubuh adalah 4-5 mEq/L.
4) Pengaturan magnesium
Magnesium merupakan kation
terpenting kedua di dalam cairan intrasel dan sangat penting untuk aktivitas
enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot. Nilai laboratorium normal magnesium
serum adalah 1,5-2,5 mEq/L. Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme ginjal.
B. Anion
Anion
utama adalah klorida(CL-), bikarbonat(HCO3-), dan fosfat(PO3-).
1) Pengaturan Klorida
Klorida
di temukan di dalam cairan ekstrasel dan intrasel. Keseimbangan klorida di pertahankan
melalui asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi renal. Nilai laboratorium
normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L.
2) Pengaturan Bikarbonat
Bikarbonat
adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion bikarbonat di temukan
dalam cairan ekstrasel dan intasel. Nilai laboratorium normal dari bikarbonat
arteri berkisar antara 22-26 mEq/L. di dalam darah vena, bikarbonat di ukur
melalui kandungan karbondioksida dan nilai normal bikarbonat untuk orang dewasa
adalah 24-30 mEq/L.
3) Pengaturan Fosfat
Fosfat
merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Fosfat dan kalsium
membantu mengembangkan dan memelihara tulang dan gigi. Fosfat juga meningkatkan
kerja nueromuskular normal, berpartisipasi dalam metabolisme karbohidrat, dan
membantu pengaturan asam basa. Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah
2,5-4,5 mEq/100 ml.
PENGATURN KIMIAWI, BIOLOGIS, DAN
FISIOLOGI ASAM BASA
A. Pengaturan kimiawi
Buffer kimia yang paling banyak di
dalam caira ekstrasel adalah system buffer asam karbonat-bikarbonat. System
berespons dalam beberapa detik untuk mengubah ph, sehingan system
tersebut menjadi system buffer tercepat. System ini merupakan system yang
adaptif dan memiliki efek yang relative singkat.
Ekskresi karbon dioksida yang dihasilkan
dari proses metabolisme, terutama dikendalikan oleh paru-paru. Ekskresi ion
hydrogen dan bikarbonat dan dikendalikan oleh ginjal. Reaksi dari substansi
hydrogen dan bikarbonat ini akan menjadi buffer asam yang kuat atau basa yang
kuat untuk mempertahankan pH yang secara relative konstan.
System buffer kimia yang kedua
melibatkan protein plasma (albumin,fibrinogen,dan protombin) dan gama globin,
yang membenyuk sekitar 6% sampai 7% plasma darah. Protein ini dapat melepaskan
atau berkaitan dengan ion hydrogen untuk memperbaiki asidosis atau
alkalosis.namun kapasitas protein plasma untuk mempertahankan keseimbangan
asam-basa cairan ekstrasel terbatas, dan protein tidak mampu memperbaiki
ketidakkeseimbangan asam basa yang berlangsung dalam jangka panjang.
B. Pengaturan biologis
Buffer
biologis terjadi jika ion hydrogen diarbsobsi atau dilepaskan oleh sel-sel
tubuh.Ion hydrogen memiliki muatan positif dan harus ditukar dengan ion yang
bermuatan positif ,seringkali ion yang digunakan adalah kalium.Pada kondisi kelebihan
asam, ion hydrogen memasuki sel,dan ion kalium meninggalkan sel kemudian
memasuki cairan ekstrasel.Cairan ekstrasel kemudian menjadi kurang asam karena
ion hydrogen berkurang.Walaupun begitu , pertukaran ini menyebabkab tingginya
kandungan kalium dalam serum.Setelah oksidasi diperbaiki,kalium kembali
memasuki sel,dan kadar kalium kembali normal.Bufer biologis ini menjadi setelah
buffer kimiawi jangaka pendek,dan berlangsung selama 2-4 jam.
Tipe
buffer biologis yang ke 2 adalah :system hemoglobin oksihemoglobin.Karbon
dioksida berdifusi ke dalam SDM dan membentuk asam karbonat.Asam karbonat
membelah menjadi ion hydrogen dan bikarbonat.Ion hydrogen terikat pada
hemoglobin, dan ion bikarbonat dapat digunakan untuk melakukan buffer
dengan cara menukarnya dengan klorida yang berada ekstrasel
C. Pengaturan fisiologis
ü Paru-paru
Buffer
fisiologis di dalam tubuh adalah paru-paru dan ginjal.paru-paru dapat
beradaptasi dengan cepat terhadap adanya ketidakseimbangan asam basa.pada
kenyataannya, paru-paru dapat melakukan upaya untuk mengembalikan pH kenilai
normal sebelum buffer biologis dapat melakukannya.
Ion
hydrogen dan karbondioksida biasanya memberikan stimulus untuk pernafasan.
Apabila kosentrasi ion hydrogen berubah,paru-paru berreaksi untuk memperbaiki
ketidakseimbangan tersebut dengan mengubah frekwensi dan kedalaman
pernafasan.pada alkalosis,frekwensi pernafasan diturunkan sehingga individu
dapat mempertahankan karbondioksida.
Karbondioksida
berkombinasi dengan air di dalam darah untuk membentuk asam karbonat,yang
membantu meningkatkan komponen asam dan menyeimbangkan kelebihan basa.apabila
terjadi kelebihan asam,frekwensi pernafasan ditingkatkan dan paru- paru
mengeskresi karbondioksida dalam jumlah yang lebih besar dengan demikinan
karbondioksida yang tersedia untuk kombinasi dengan air dan menghasilkan asam
karbonat menjadi lebih sedikit.
ü Ginjal
Ginjal
dapat membutuhkan beberapa jam sampai beberapa hari untuk mengatur gangguan
asam basa.ginjal menggunakan mekanisme untuk mengatur kosentrasi ion hydrogen.ginjal
dapat mengabsorsibikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan mengekresikan
selama terjadi kekurangan asam.ginjal menggunakan ion fosfat(PO4-3)untuk
membawa ion hydrogen dengan mengekskresikan asam fosfat(H3PO4)dan membentuk
asam basa.ginjal juga mengubah ammonia(NH3)menjadi amunium(NH4+)dengan
mengikatkannya dengan sebuah ion hydrogen.
Sumber: